Website berisi artikel dan kumpulan tulisan ttg manajemen operasional dalam bahasa Indonesia

Wednesday, May 18, 2005

2 Axis ABC Analysis

ABC analysis to help us better on handling customers, suppliers and materials

Customer Analysis

(gambar bisa dilihat di http://meidii.multiply.com/journal/item/1)

Implikasi thd Service Level

  • Strategic customer harus dijaga dgn sebaik-baiknya, service level utk customer di kelompok ini harus diatas rata-rata kompetitor
  • Pembuatan proyeksi kebutuhan dan perencanaan yg baik thd order key customer akan meningkatkan profitability shg menggeser key customer ke area yg lebih dekat ke strategic customer. Service level di average agar tidak menurunkan profitability lebih jauh
  • Product availibility utk potential customer harus cukup tinggi shg perusahaan bisa mendorong customer utk meningkatkan ordernya
  • Mundane customer akan bergeser ke potential customer jika cost related thd order customer bisa dikurangi atau dihilangkan (minimum service level is enough)

Service Level

  • Availability: ketersediaan produk dalam jangka waktu order yg tertentu
  • Order cycle: waktu yg dibutuhkan utk menyediakan produk dari mulai order customer masuk hingga produk diterima oleh customer
  • Communication: kemampuan perusahaan utk menyediakan informasi yg akurat dan tepat waktu thd order customer, seperti status produk, order tracking, back order status, order confirmation dan permintaan informasi produk

Analisa Bahan dan Barang

  • Berdasarkan tingkat kepentingan
  • Berdasarkan tingkat kesukaran utk mendapatkan (lead time, jumlah suplier terbatas, proses pembelian yg rumit, user requirement yg spesifik, dsb)
  • Berdasarkan value (volume x harga)

Material Analysis

(gambar bisa dilihat di http://meidii.multiply.com/journal/item/1)

Usulan Strategi Penyediaan Bahan

  • Strategic material harus dijaga dan dicek stoknya setiap hari. Buffer stock dan safety stock harus ada utk menjamin kelangsungan produksi. Kontrak dgn suplier harus dilakukan. Lakukan inspeksi ke suplier utk memastikan kapasitas produksi suplier memenuhi kebutuhan perusahaan. Contingency plan harus ada utk memback up kondisi darurat.
  • Perencanaan order key material harus disusun agar stok level tidak berlebih. Blanket order bisa dilakukan utk mendapatkan harga yg lebih kompetitif dari jumlah pembelian yg besar, dgn lot size kirim yg kecil dan frekuensi pengiriman yg lebih sering. Pengecekan stok bisa dilakukan dua kali seminggu.
  • Product availibility utk important material harus dipastikan dgn cara menyiapkan safety stock, kontrak dgn suplier sebaiknya dilakukan utk menjamin kelancaran order. Bahan ini dicek setiap hari utk memastikan ketersediaannya.
  • Regular material diorderkan utk kebutuhan 1 bulan. Pengecekan cukup 2 minggu atau 1 bulan sekali.

Usulan Strategi Penyediaan Spare Parts

  • Strategic spare parts harus dijaga dan dicek stoknya setiap hari. Buffer stock dan safety stock harus ada utk menjamin kelangsungan produksi. Kontrak dgn suplier harus dilakukan, terutama untuk menjamin reliability pengiriman. Contingency supplier harus ada utk memback up kondisi darurat.
  • Perencanaan order key spare parts harus disusun agar stok level tidak berlebih, tapi cukup untuk menjamin kelancaran operasional. Negosiasi dgn supplier utk minta mereka menyimpan stok di gudang supplier atau konsinyasi di gudang perusahaan
  • Product availibility utk important spare parts harus dipastikan dgn cara menyiapkan buffer stock, kontrak dgn suplier sebaiknya dilakukan utk menjamin kelancaran order. Bahan ini dicek setiap hari utk memastikan ketersediaannya.
  • Regular spare parts diorderkan utk kebutuhan 1 bulan. Pengecekan cukup 2 minggu atau 1 bulan sekali.

Supplier Perfomance Analysis

(gambar bisa dilihat di http://meidii.multiply.com/journal/item/1)

  • New Supplier (NS)
  • Regular Supplier (RS)
  • Highlighted Supplier (HS)
  • Preferred Supplier (PS)
  • Key Supplier (KS)
  • Strategic Supplier (SS)

Penjelasan Hasil Analisa

  • Regular supplier adalah supplier kebanyakan yg melayani perusahaan dgn nilai transaksi yg rendah, jumlahnya banyak dan service levelnya masih dibawah standar
  • Preferred supplier umumnya berasal dari regular supplier yg mampu memenuhi standar service level yg diharapkan
  • Highlighted supplier adalah supplier dgn nilai transaksi yg tinggi dan memiliki masalah dgn service levelnya yg masih dibawah standar
  • Key supplier adalah supplier dgn nilai transaksi yg tinggi dan service level memenuhi standar
  • Strategic supplier adalah sebagian dari key supplier yg sudah secara konsisten memberikan service level yg tinggi

Usulan Strategi Penanganan Supplier

  • Regular supplier sebaiknya diberi kesempatan untuk meningkatkan service level dalam waktu yg singkat. Regular supplier yg mampu menunjukkan usaha utk meningkatkan service level akan masuk ke kelompok preferred supplier
  • Setelah jangka waktu tertentu, preferred supplier yg konsisten dgn service level yg memenuhi standar bisa diberi kesempatan utk menyuplai barang/jasa yg lain yg dibutuhkan perusahaan. Dgn naiknya nilai transaksi, maka preferred suppler bisa meningkat menjadi key supplier.
  • Penanganan highlighted supplier harus difokuskan utk segera mengembalikan atau meningkatkan service level supplier ke standar. Periode review harus diset dan supplier pengganti harus dipersiapkan jika supplier tidak memenuhi service level setelah masa review
  • Key supplier harus diikat dgn kontrak kerja sama utk memastikan agar kepentingan kedua pihak terjaga dgn baik
  • Arahan kerja sama dgn strategic supplier bisa berubah menjadi partnership dan bersifat long term relationship. Mungkin saja perusahaan memutuskan untuk melakukan single-supplier di saat tsb

1 comment:

yuris said...

Salam Jumpa..
Sebelumnya saya tertarik pak, tentang 2 axis abc analysis yang bapak tulis pada blog kemaren,yang ingin saya tanyakan: buku atau website acuan bapak yang memuat tentang masalah tersebut pak. Klo boleh tau saya akan cari karena ini berhubungan deengan tugas akhir saya.Demikian bapak terima kasih atas tanggapannya...
Salam Hormat